Memasuki hari ketiga di Bali kami mulai bingung harus start dari mana.
Berhubung beberapa teman mempunyai style traveling beda karena demen shopping
maka kita memutuskan untuk berhenti sejenak memuaskan dahaga salah satu temen
kita yang mau shopping di discovery mal, Kuta. Mal ini dibelakangnya ada
pantai, tapi mau kayak gimana juga mal tetap mal sama semuanya juga jualan hahaha...
Di mal kita cuma bertahan setengah jam karena gak betah di mal, kecuali
temen gue yang ngaku mau beli sesuatu akhirnya gak beli apa-apa. Seperti biasa.
Perjalanan di lanjutkan ke GWK alias Garuda Wisnu Kencana
1.
Garuda
Wisnu Kencana
Dari awal Bli Emon udah cerita
panjang lebar soal patung ini. Konon katanya kalau patung ini dilanjutkan
pembangunannya akan menjadi patung terbesar di dunia. Tapi karena urusan
politik, pembangunan patung ini sengaja ditunda. Dia juga menyebut versi cerita
yang lain. Ada yang bilang jika pembangunan dilanjutkan maka pulau Bali bisa
tenggelam. Menurut kamu mana cerita yang masuk akal?
Patung Garuda |
Sampai di pintu gerbang.
Lagi-lagi dengan kekuatan orang lokal kita bisa dapat potongan harga. Setau gue
tiket masuknya itu sampai Rp 40 ribu. Setelah masuk kita langsung foto-foto di
depan patung sang garuda dan wisnu.
Ada tebing-tebing yang
sedemikian indah dibentuk tempat patung ini enggak biasa. Ada padang rumput
yang kalian bisa duduk atau tidur-tiduran hahahaha. Kami sebenarnya random aja di sana alias
kemana-mana dan ternyata ada jadwal tertentu yang membuat kalian bisa
menyaksikan tarian bali dan pawai ogoh-ogoh. Seru! Setelah menari ternyata
kalau mau foto dengan para gadis bali atau ogoh-ogoh kalian bisa memberi mereka
uang seikhlasnya sih. Cuma enggak enak
aja dipandang mata turis asing, menurut gue!
Pawai Ogoh-ogoh |
2.
Pantai
Balangan
Bli Emon adalah sopir
sekaligus guide yang pandai merekomendasikan destinasi wisata di Bali. Awalnya
kita mau ke dream land tapi kata bli di sana komersiasliasinya udah parah jadi
mending ke pantai yang enggak mainstream aja tapi enggak kali indah, ya pantai
Balangan. Dibanding dengan pantai kuta, sanur nama balangan belum banyak
dikenal dan benar saja jalannya benar masuk ke jalan kecil dan enggak ada
parkiran khusus gitu.
Pantai Balangan |
Pantainya sepi dan syahdu jadi
bikin loncat-loncat sendiri karena pantai ini pantai gue banget yang enggak
suka keramaian tapi indah. Alhasil tubuh ini sudah rela digempur ombak segede
apapun. Seneng banget. Mau kayak orang gila juga enggak ada yang ngeliatin
hahaha.
Pantai Balangan |
Bukan cuma gue yang kepincut
pantai ini, bermacam-macam bule juga datang ke pasir putih ini tanpa berisik.
Meski saat itu ombak tengah besar namun ada yang menarik perhatian. Sejoli
sedang foto prewed, emang bener deh cocok banget pilihannya dengan latar tebing
mereka bisa dapat foto yang bagus sekaligus romantis dan manis dengan dress
warna warni yang berkibar-kibar.
Pemotretan prewedding |
3.
Makan
malam di Jimbaran
Perjalanan hari ini ditutup
dengan makan cantyik di Jimbaran. Kita sudah menduga harganya selangit, awalnya
berpikir bakal ditraktir sama temennya temen gue secara dia yang ngajakin
berarti dia yang teraktir dong hahaha. Tapi mau gimanapun, enggak nyesel makan di sini. Cuma
yang nyesel itu gue kurang khusyuk makan di bawah tenggelamnya matahari yang
super cantik karena ramai dan ribet pesen makanan. Padahal langitnya lagi ungu
banget hwaaaa sebel.
Sunset Jimbaran |
Pas makanan kita datang,
seafood segala rupa bener-bener buat air liur menetes. Yang paling jagoan sih
tiramnya plus saus yang enak banget slruppppp!. Tapi abis itu langsung
tongpes karena satu orang ngeluarin lebih dari 100 ribu dan kita itu sekitar 5
orang. Hwaaa luamayan banget. Akhirnya besoknya kita bener2 cuma makan nasi
jinggo yang murah meriah.
Menu di Jimbaran |
Makan di sini ikannya seger kalian juga
bisa milih sendiri, tapi asepnya itu lhooo poool banget nampolnya. Jadi abis
makan lumayan jadi bau asep abis tadi keringetan bau pantai hahaha.
Comments
Post a Comment