Ada
dua mazhab yang menunjukan aliran strukturialisme berpengaruh terhadap
perkembangan ilmu sejarah, mazhab tersebut adalah mazhab methodique dan mazhab
Annales yang keduanya lahir di Perancis.
- Mazhab methodique atau mazhab yang menyebut pengikutnya ecole methodique adalah mazhab yang berawal dari terbitnya jurnal La Revue historique pasca kekalahan Jerman pada 1871. Tokoh-tokoh terkenal mazhab ini adalah G. Monod, E. Lavisse, CH. Victor Langlois, CH. Seignobos yang menganut paradigma sejarah milik Ranke yaitu dokumen arsip sebagai sumber sejarah.
Sebagian
besar dokumen-dokumen yang mereka buka adalah dokumen tentang kenegaraaan
(statengeschichte). Oleh karena itu sebagian besar sejarawan ecole methodique
menyanjung bangsa dengan menampilkan sosok dan peristiwa kepahlawanan. Sejarah
model ini diterapkan pada sekolah-sekolah pada abad ke 1880 hingga awal 1960-an
di sekolah-sekolah Perancis.
- Mazhab Annales kemudian hadir menolak keras mazhab methodique dengan para perndirinyanya yaitu Lucien Febvre, March Vloch dan perintisnya, Fernand Braudel. Mazhab Annales adalah mazhab yang lahir lewat jurnal Les Annales d’histoire economique et sociale pada 1929. Penganut mazhab Annales atau yang disebut dengan nouvelle histoire (sejarah baru) memindahkan perhatian sejarah dari sejarah milik orang-orang besar kepada ‘orang-orang kecil yang tak punya sejarah’ atau less peoples sans historie serta memindahkan perhatian sejarah dari politik ke seluruh aspek kehidupan manusia.
Para
Annales mengecam ecole methodique yang hanya mengandalkan dokumen sebagai
sumber sejarah, mereka justru meneliti sejarah lewat latar belakang dokumen
tersebut dibuat dengan memahaminya secara mendalam. Sehingga para Annales tidak
mengenal batasan dalam meneliti sejarah mulai dari ekonomi, mentalitas, sejarah
total ataupun sejarah berjangka panjang.
Untuk mengetahui lebih lanjut
seperti apa mazhab Annales berikut adalah penjabaran refleksi mazhab tersebut
daari tiga tokoh besar penganut mazhab Annales yaitu Lucien Febvre, March Vloch
dan perintisnya, Fernand Braudel.
Pada awalnya Febvre
harus tunduk pada sejarah-sejarah mazhab metodique yang banyak mengedepankan
dokumen arsip sebagai sumbernya. Namun setelah menjadi guru besar di Universitas
Strasbourg (1919), dia mulai melakukan penelitian sejarah tradisional yang
menghadapkan tokohnya pada mentalitas masyarakat. Dari karya yang berjudul
Sebuah takdir Martin Luther dan Masalah kekafiran pada abad XVI: Agama
Rabelais, Febrve mencoba menggambarkan mentalitas masyarakat Perancis kala itu.
Karya ini menunjukan Febvre tidak puas akan penjelasan sejarah politik dan
peristiwa sejarah, dia cenderung menghadapkan sejarah pada kehidupan manusia
atau yang disebut dengan sejarah total. Sehingga sejarawan yang baik, menurut
Febvre harusnya tidak hanya fokus pada sumber tertulis tapi harus bisa membuat
sumber tidak tertulis ‘berbicara’.
March Bloch menulis
banyak artikel tentang kesusatraan, arkeologi hingga georafi. Namun diantara
sepuluh artikel yang dibuatnya tiga yang paling terkenal adalah L’ll de France
(daerah-daerah sekitar Perancis), Rois et serfs : un chapitre d’histoire
capetienne (raja dan petani kecil) dan Les Rois thaumaturges : etude sur le
caractere surnaturel attribute a la puissance royale particulierement en
France et en Angleterre (raja-raja
penyembuh, kajian tentang sifat supranatural yang dianggap melekat pada
kekuasaan raja khususnya di Inggris dan perancis. Dua karya pertama berisi tentang monografi
pedesaan, dari sini Bloch sudah memunculkan sisi Annalesnya dengan memusatkan
pada sejarah pedesaan lama saat catatan sejarah lainnya berfokus pada kaum
borjuis. Sedangkan pada karya ketiga, Bloch mencoba mengungkapkan fakta sosial
di daerah pedesaan tersebut dengan cara memahami teks-teks naratif serta
memanfaatkan sumber-sumber tidak tertulis. Menurut Boch, sejarawan harusnya
mendalami sejarah lebih luas dan bukan hanya memanfaatkan sumber tertulis
karena sejarah berguna untuk memahami manusia.
3. Fernand Braudel
Pemegang mazhab Annales generasi
kedua adalah Fernand Braudel pada awal 1950-an. Bukan saja melanjutkan lembaga
pendidikan EHESS sebagai pembangun imperium, dia juga melanjutkan konsep
histoire totale atau sejarah total dalam dua karya fenomenalnya yaitu Mediterrance
dan Civilisation materielle. Karya pertama, Meditterance berisi sejarah
kawasan mediternia dari sisi manusia dan
alam, perdagangan dan pelayaran, serta pranata yang mengikuti peristiwa.
Sedangkan karya keduanya Civilisation Materielle membuktikan realita ekonomi
tidak bisa dipandang homogen seperti kerangka sebelumnya dilakukan. Braudel
menetang habis-habisan ilmu ekonomi yang bersumber dari hierarki-hierarki.
Menurutnya, ekonomi justru digerakan oleh ekonomi pasar yang berada di bawah
hierarki-hierarki sosial. Untuk membuat karya fenomenal ini Braudel menggunakan
banyak sumber lain dan menyertakan tingkat kecermatan tinggi.
Dari ketiga pemikir Annales
tersebut disimpulkan bahwa sejarah tidaklah sesempit seperti yang ada di dalam
data atau sumber tertulis namun sejarawan bisa meneliti sejarah dari berbagai
aspek atau yang disebut dengan kaum Annales sebagai sejarah total. Kaum Annales
juga membuka jalan agar sejarawan bisa melihat fenomena sejarah lebih jauh
sehingga sejarah bisa dilihat sebagai sebuah gejala berjangka panjang.
Comments
Post a Comment