Pada tahun 1928 untuk pertama kalinya telah dilakukan penelitian mengenai narasi
dongeng atau fairy tales oleh seorang Rusia bernama Vladmir Propp. Namun baru
pada tahun 1968, penelitian Propp mampu menarik perhatian sebagai salah satu
teori untuk membedah struktur naratif. Menurut Propp, dongeng mempunyai variasi
motif dan topik. Propp menyimpulkan variasi-variasi ini muncul secara konsisten
berdasarkan penelitian terhadap ratusan dongeng.
Sekilas ada satu variasi yang terlihat olehnya, variasi itu
adalah mengenai protagonist dan hero selalu mendapatkan sesuatu di dalam dongeng,
hanya atribut dan namanya yang berbeda-beda. Propp juga menjelaskan bahwa ada 7
karakter di dalam dongeng yang mempunyai 31 fungsi atau aktivitas.
7 karakter
itu adalah.
1.
Penjahat (Villain)
2.
Penderma (Donor)
3.
Penolong (Helper)
4.
Puteri atau seseorang mencari (Princess or
person looked for)
5.
Dispatcher
6.
Hero
7.
False Hero
Propp mengatakan perbuatan dari tiap-tiap karakter muncul
berdasarkan pada maksud perbuatan di suatu peristiwa tertentu. Fungsinya
menunjukan perbuatan dan tempat dilakukannya perbuatan tersebut. sebagai contoh,
Ivan menikahi anak Czar di akhir cerita. Perbuatan ‘menikah’ sama dengan pernikahan
ayah dari seorang putri dengan seorang janda di tengah cerita. Keduanya tentu
saja berbeda secara makna dan mereka pun berada di posisi yang berbeda pula di
suatu peristiwa. Fungsinya hanya dapat ditentukan dengan melihat tempat dari
perbuatan tersebut terhadap keseluruhan cerita dongeng.
Berikut adalah 31 fungsi-fungsi yang ada di dalam dongeng.
1.
Absentation. Kehadiran salah satu anggota keluarga dalam
suatu keluarga
2.
Interdiction. Larangan yang ditujukan ke hero
3.
Violation. Larangan yang dilanggar
4.
Reconnaissance.
Penjahat melakukan pengintaian
5.
Delivery. Penjahat menerima informasi tentang
korbannya
6.
Trickery. Penjahat mencoba menipu korbannya
untuk menetapkan posisinnya
7.
Complicity. Korban masuk ke dalam penipuannya
dan tanpa disadari menolong musuhnya
8.
Viilainy. Penjahat menyebabkan kerusakan atau
bahaya kepada yang lainnya
9.
Mediation, the connective incident. Hero diminta
sesuatu atau diperintahkan untuk pergi.
10.
Beginning counteraction. Setuju atau memutuskan
pencegahan
11.
Departure. Hero meninggalkan rumahnya
12.
The first function of donor. Hero diberikan
cobaan, diserang dan lain-lain. Jalannya dibantu oleh agent atau helper.
13.
The hero’s reaction. The bereaksi terhadap
donornya
14.
Provision or receipt of a magical agent. Hero
mendapatkan atau memperoleh agent magical
15.
Guidance. Hero berubah memimpin objek pencarian (…)
30. Punishment. Penjahat dihukum
31. Wedding. Hero menikah dan naik
takhta
Fungsi-fungsi ini dapat
dikelompokkan menjadi pertama, pendahuluan; kedua, rintangan; ketiga
pengembangan; terakhir, kesimpulan yang biasanya diakhiri dengan pernikahan.
Analisis Prop bisa dikritik di
beberapa poin. Tidak semua cerita dongeng mempunyai 31 struktur yang pasti
seperti yang dikatakan oleh Propp. Model untuk dongeng ini biasanya berkisah
tentang pahlawan yang menyelamatkan puteri dari naga. Kendati demikian,
penelitian Propp ini menjadi pencetus terbentuknya analisis naratif yang
terstruktur dan menjadi fondasi untuk beragam motif dan topik untuk narasi.
Comments
Post a Comment