Bangun Rumah, Manusia Purba Sudah Paham Arsitektur

Pada awalnya manusia purba atau orang zaman prasejarah berdiam di dalam gua. Di gua ini mereka menetap dan menjadikan gua sebagai rumah.

Sejak dulu mereka yang hidup dari berburu ini berpindah-pindah dari gua satu ke gua lainnya. Apalagi di gua jika musim panas, sejuk dan jika musim dingin, hangat sehingga cocok untuk beradaptasi.

Mereka juga bisa menghalau binatang buas dari pintu masuk gua. Di dinding gua mereka biasa menggambarkan kehidupan zaman batu tua untuk membuktikan adanya hewan-hewan itu. Gua seperti ini ditemukan di Afrika, Eropa, Asia , Amerika dan lain-lain.



Sementara di Korea zaman prasejarah dimulai sejak 70 ribu tahun lalu hingga 10 ribu tahun lalu. Orang-orang zaman batu tua hidup berpindah-pindah mengikuti sumber makanan mereka.

Oleh karena itu agar mudah ditinggalkan mereka tinggal di rumah yang terbuat dari pohon dan rerumputan atau gua. Meski tergolong primitif tapi mereka sudah menggunakan dan membuat peralatan mereka sendiri. Mereka sudah menggunakan dan membuat perkakas batu besar yang dipipihkan. Kemudian mereka juga mengetahui cara menggunakan api.

Masuk ke zaman setelah zaman batu tua atau zaman Neolitikum, manusia mulai membuat rumah ada yang berbentuk elips dan anglo. Rumah berbentuk elips terdiri dari gabungan dari batang pohon sebagai tembok dan atap lalu di seklilingnya ada bebatuan.

Ada juga yang berbentuk anglo di yang terbuat dari lingkaran bebatuan. Di sekiataran anglo ini ditemukan tulang binatang buas dan ikan. Itu merupakan sisa-sisa dari makanan mereka. Di rumah itu juga ada dapurnya.

Zaman neolitikum adalah kelanjutan dari zaman batu tua. Zaman Neolitikum adalah zaman yang dimulai sekitar 10 ribu tahun lalu hingga 3000 tahun. Dibandingkan dengan zaman batu tua, zaman Neolitikum banyak terjadi perubahan.

Yang paling kentara adalah dimulainya pertanian. Sehingga mereka tidak lagi perlu berpindah-pindah untuk mencari makanan melainkan mereka sudah menentukan tempat untuk tinggal. Kemudian orang-orang Neolitikum juga menggunakan batu sebagai perkakas. Mereka juga membuat piring dari tanah liat.

Yang paling mencolok pada zaman itu adalah rumah gubuk namun mempunyai pintu masuk kecil  dan terbuat dari ilalang pula.Dari sini diketahui bahwa mereka mulai membangundengan dasar pengetahauan.

Mereka menggali tanah sedalam 30 cm- 1m lalu mereka mendirikan tiang  dan menutupnya dengan dedaunan dan rerumputan. Dengan cara ini jika ada angin mereka tetap aman. Kemudian suhu dingin pun bisa ditangkal karena suhu di bawah tanah berubah. Saat musim panas keadaan di dalam juga lebih dingin karena rumah ini menangkal  panas. Di sini juga biasa menyalakan api agar dapat membuat suhu di dalam ruangan menghangat. Kendati begitu, pintu masuk rumah gubuk ini kecil sehingga asap susah keluar. Rumah ini banyak di temukan di sekitaran Sungai Gangga.

Di Turki juga terdapat kota tertua di dunia yang disebut dengan  Catal Hoyuk. Sekitar 9000 tahun yang lalu di kota ini rumah dibangun dengan tanah liat. Tapi anehnya tidak ada jalan dan jendela karena bangunan ini didirikan untuk menghalau invasi sehingga terlihat seperti benteng. Di zaman Neolitikum ini ada juga rumah yang terbuat dari rakit di atas air.






Sumber 
Bangunan-bangunan dunia
Tulisan    : Park Are
Komik : vitacom
Samsungbooks

Baca Juga: Rahasia Spinx, Piramid, dan Kutukan Firaun







Comments