Masuk Lebih dalam ke Hutan Kalimantan


Biota langka di Pulau Borneo atau Pulau Kalimantan adalah pulau dengan luas 755.000 km2 dan menjadikannya pulau terbesar ketiga setelah Greenland dan pulau Papua Nugini, berpenduduk sekitar 12.300.000. pulau ini terletak di Asia Tenggara dan  bagian Tenggara semenanjung Malaysia serta dikelilingi oleh laut China Timur, Laut Sulu, Pulau Jawa dan lain-lain.



Bagian utara berbatasan dengan  Malaysia dan Brunei, bagian selatan berbatasan dengan pulau-pulau Indonesia yang lain. Di bagian utara tepatnya di Sabah, Malaysia terdapat Gunung kinabalu yang merupakan gunung tertinggi yang mencapai 4.101 m di pulau tersebut. Sungai terpanjang di pulau tersebut adalah Sungai Kapuas yang panjangnya mencapai 1.140 m. sungai ini digunakan sebagai sarana transportasi untuk kegiatan ekonomi. Pulau ini juga dilewati garis khatulistiwa yang menyebabkan cuaca di daerah ini panas dan lembab.

Perbedaan suhu selama setahun tidak lebih dari 0,80 dan curah hujan mencapai 3.800mm (korea 500-1500mm). oleh karena itu disini hiduplah berbagai biota langka dan juga hutan yang lebat. Sampai sekarang pulau ini masih menjadi tempat hidup biota terbanyak di dunia.


Kera Hidung Panjang atau Bekantan

Di hutan Kalimantan tinggal salah satu jenis kera ekor panjang yaitu kera hidung panjang. Mereka tinggal secara berkelompok di pepohonan mangrove yang ada di tepi sungai. Hidungnya panjang membuat mereka sering disebut sebagai kera hidung panjang, kera hidung besar, kera hidung tanduk, bekantan.

Panjang hidung kera jantan sekitar 10 cm. karena hidungnya yang panjang sehingga ketika makan mereka harus mengangkat hidungnya dulu. Sedangkan betina berhidung pendek sehingga lebih mudah untuk bergerak dan mengurus anak.



Sebenarnya masih belum diketahui apa sebenarnya fungsi dari hidung tersebut banyak pendapat yang mengatakan hidung tersebut berfungsi sebagai pengeras suara, penjaga temperatur dan lain-lain. Hewan ini makan daun-daun mangrove tetapi tidak memakan hewan lain. monyet hidung panjang atau bekantan ini punya perut yang besar.

Di dalam perut ini terdapat bakteri yang menetralisir racun dan serat makanan.  Waktu istirahat mereka lebih banyak dibandingkan waktu aktivitas mereka. Mereka hanya beraktvitas 2 jam sebelum matahari terbit dan 3 jam sebelum matahari terbenam.

Orang-orang pedalaman sering menyebut monyet ini sebagai monyet belanda karena hidungnya yang panjang dan rambut-rambutnya yang putih.

Pohon Mangrove 

Pohon ini adalah pohon yang hidup di daerah tropis atau subtropis, pohon di tumbuh di tepi-tepi sungai. Lazimnya pohon mangrove yang ditemukan di daerah tropis sekitar 3/4 nya tumbuh liar. Pohon ini juga hidup lingkungan yang yang mempunyai konsentrasi salinitas 2 kali lebih besar dari laut seperti tepi sungai, tepi laut, tepi laut yang mendapat banyak air.



Tempat-tempat ini mengalami pencampuran konsentrasi salinitas yang menyebar di antara 25 lintang utara dan 25 lintang selatan. Walau pohon mangrove letaknya berdekatan dengan daerah tepi laut atau sungai tapi tidak akan berpengaruh terhadap pohon ini. Hal itu dikarenakan pohon termasuk ke dalam jenis rhizophora. Pohon mangrove yang hidup di tepi sungai dan laut mempunyai akar dan batang yang tersebar yang dapat langsung menyerap udara. Proses pernapasan tersebut disebut dengan pnematophor yang membuat akar dan batang ini kuat dan mampu menahan gelombang pasang surut air.

Biasanya buah mangrove karena kondisi alamnya sering berjatuhan dan terbawa arus kemudian buah itu bereproduksi kembali, namun beberapa spesies mangrove bereproduksi setelah berbuah hingga berukuran 50-60 cm dan gugur dari pohonnya, jenis reproduksi seperti ini disebut dengan vivipar.

Sumber  

Bertahan hidup di hutan : pengetahuan ekologi dalam komik petualangan 
Penulis : comicom 

Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Gajah Asia & Bunga Rafflesia
Di hutan apa sebenarnya Tarzan tinggal?



Comments