Huruf R Jadi Penentu Kelas Sosial di New York

Aitchison mengatakan linguis perlu menyadari adanya perubahan bahasa yang terjadi secara sadar dan tidak sadar. Perubahan sadar terjadi jika manusia menyadari adanya dorongan aktif yang terjadi dan biasanya akibat dari "tekanan dari atas". Sementara perubahan tidak sadar biasanya dipengaruhi oleh "tekanan dari bawah".


Labov melihat perubahan bahasa dengan mengambil sampel variasi bahasa yang terjadi di New York. Di tempat ini banyak orang mulai membiasakan diri untuk memakai aksen New York demi menunjukkan prestige.

Berangkat dari masalah ini, Labov mengadakan survei yang dibantu oleh sosiolog di sebuah departement store. Dari survei tersebut diketahui kelas menengah ke atas dari kalangan pekerja sering menyertakan r pada kata-kata seperti bear, beard yang mereka pakai di percakapan santai dan formal. Kecenderungan ini bertambah saat golongan ini membaca kosakata dengan r secara pelan dan hati-hati. Sebab mereka tahu penyebutan r secara jelas adalah pengucapan yang benar.

Yang menarik, perilaku berbahasa kaum menengah ke bawah berbeda-beda mereka, dan yang menggunakan penambahan r di bawah 10 persen. Namun saat mereka berupaya membaca di word list, pemakaian r justru semakin intensif dibandingkan dengan kelas menengah. Labov menyebut fenomena ini sebagai hypercorrection. Labov mengkalim bahwa perilaku hypercorrection pada kelas menengah ke bawah dilihat sebagai proses perubahan bahasa.

Perilaku hypercorrection pada kelas menengah ke bawah terjadi karena secara sosial dan linguistik mereka merasa tidak aman dan malu untuk menunjukkan status mereka. Oleh karena itu mereka akan memasukan unsur bahasa prestige ini saat mereka berbahasa secara hati-hati atau careful speech. Diharapkan dengan begitu mereka akan terbiasa untuk memasukkan r di dalam percakapan keseharian mereka.

Labov juga menjelaskan biasanya penutur kelas menengah ke bawah mengadopsi bahasa kelas menengah ke atas yang lebih muda. Dengan begitu mereka akan merasa lebih familiar dengan anak-anak berpendidikan tinggi atau di dalam situasi formal. Kemudian, Labov juga mencatat kaum wanita cenderung melakukan hypercorrection daripada laki-laki.



Menurut sejarah orang-orang Inggris dan Amerika memang melafalkan huruf r pada kata car atau card. Namun di abad ke-18 huruf r ini menghilang, fenomena ini terjadi di London dan Boston hingga akhirnya New York pun menghilangkannya. Hilangnya r ini sampai awal abad ke-20 dibuktikan oleh seorang linguis Edward Sturtvant. Edward menjelaskan bahwa sebenarnya penggunaan r merupakan karakteristik masyarakat Amerika bagian barat yang juga berfungsi untuk membedakan dengan negara bagian Amerika lainnya.

Dari sinilah huruf r kembali di gunakan mulai dari tahun 1950-60an. Menurut Labov memang saat itu di kalangan masyarakat New York memang tengah muncul awarness sebagai American yang tidak menggunakan gaya bahasa British. Namun Labov pun masih dalam tahap spekulasi.

Kasus penggunaan r ini lah yang disebut Aitchison sebagai perubahan yang berdasarkan perubahan dengan kesadaran yang menempatkan kelas menengah ke bawah sebagai tokoh utamanya.

Baca Juga:

Pembahasan Semiotik Pada Periode Graceo-Roman (1)
Apa Beda Ilmu Pengetahuan Alam & Budaya?
Budaya Sudah Berubah Makna, Lalu Apa Arti Budaya Kini?

Comments